Pesawat dan kapal. Dua moda transportasi yang bisa ditempuh untuk menginjakan kaki di bumi Lombok (speed boat termasuk kapal kan? kapal cepat hehe). Okey, jika pergi dengan pesawat tentu tidak usah dijelaskan panjang lebar disini. Cukup dengan mengeluarkan duit lebih, terbang dengan santainya, dan yups like magic sampailah di bandara. Ah andai Dirgantara tidak ditutup, saya yakin betapa murahnya harga tiket pesawat dalam negeri.
Dari bandara Ngurah Rai, kita bisa langsung menuju ke Padang bai (pelabuhan di bali) dengan:
- Mobil sewaan. Jika jumlah anggota liburannya banyak dan punya duit lebih, saya sarankan untuk menyewa mobil. Lebih efisien dan menghemat waktu. Kalau mau menyewa bisa menghubungi pak Komang dan Pak Koming (081934382111).
- Naik elf biru dari terminal Ubung ke Padang Bai. Elf birunya ini adanya pagi-pagi aja ya. Nah dari Bandara ke terminal Ubungnya ini juga agak susah. Pernah teman saya naik Ojek untuk pergi ke Terminal Ubungnya.
- Naik taksi dari Bandara. Sekitar 350-ribuan.
- Ada travel dari Kuta ke Padang Bai.
Dari Padang Bai Ke Lembar (pelabuhan di Lombok), bisa dengan dua kapal:
- Kapal regular dengan harga 40ribu (kalau gak salah). Lama perjalanan 5 jam. Ada setiap satu jam sekali. Saran saya, lebih baik naik kapal pada saat malam hari, karena kapalnya sangat nyaman dan kita bisa tidur nyenyak. Bahkan bisa sewa kasur seharga 20ribu.
- Speed Boat. Nah kalo punya budget lebih, coba lah naik speed boat dan bisa diantar langsung ke Sengigigi dan ke Gili. Harganya rata-rata 500rb sekali jalan. Waktu itu saya pernah mencari yang termurah itu 500ribu pp. Lama perjalanan sekitar 2 jam.
(Pelabuhan Padang Bai)
Di Padang Bai banyak calo loh. hati-hati ya. Ketika kita sampai di Padang bai, entah bagaimana prosesnya, tas-tas kita langsung dibawa pergi oleh entah siapa, dan sopir kita Pak Koming malah ketakutan dan mengiyakan saja tas kita dibawa. Lalu Munculah Om Tato dengan tatonya sepanjang 9 cm berkaos dekil plus celana pendek menghampiri kita menawarkan tiket dan menggiring orang-orang polos ini ke kapal. Nah karena kita sudah bertekad untuk naik kapal malam, kita menolak untuk langsung naik kapal saat itu yaitu jam 6. Namun, kita tidak bisa menolak membeli tiket dari om tato. Setelah kita cek ke counter tiket, ternyata om calo menawarkan harga yang sama dengan harga normal. Nah loh, apakah om tato ternyata malaikat yang turun dari langit? hahaha. Setelah kita sempat berbingung ria, akhirnya kita sadar, ternyata jumlah tiketnya hanya 8 dan jumlah orangnya 9. Dari situlah om tato mengambil untung ternyata. Karena takut diturunin dari kapal karena kurang satu tiket, akhirnya kita "lebih galak" dari om tato dan menyuruh dia untuk memastikan hingga kita tidak apa-apa di kapal dan oke hanya dengan 8 tiket. fyuuuhhh.
(Suasana di kapal)
Dari Lembar ke pelabuhan Bangsal, bisa dengan:
- Menyewa mobil lagi. Harga di Lombok lebih mahal ya dibanding Bali. Lama perjalanan sekitar 1.5 jam.
- Pergi ke Terminal mandalika (ongkos 10rb), lalu naik angkot tujuan Desa Pemenang (15ribu), dan naik ojek ke pelabuhan bangsal (3ribu). lama perjalanan sekitar 3.5 jam.
(Pelabuhan Bangsal)
Karena peristiwa Om tato, yang seharusnya kita naik kapal jam 12 tetapi malah naik kapal jam 8 Malam, berdampak kita terlalu pagi tiba di Lembar. Untungnya, kita menyewa mobil, jadi tidak terlunta-lunta. Namun ternyata kita sampai di bangsal jam 2 pagi. Malah terlunta-lunta tidak karuan. Akhirnya setelah tidak menemukan musola dan masjid, kita mendapatkan tumpangan di warung fahmi CS. Terimakasih Fahmi kecil yang tidak tidur semalaman.
(Warung Fahmi CS tempat kita bermalam)
Dari Bangsal ke Gili Trawangan hanya membutuhkan waktu 30 menit - 1 jam dengan ongkos 10ribu rupiah. Pelabuhan dibuka jam 8 pagi dan kapal terkahir jam 5 sore. Akhirnya kita sampai di Gili Trawangan. Yeaahhh.