Tuesday 23 April 2013

Menuju Gili Trawangan dari Bali

Pesawat dan kapal. Dua moda transportasi yang bisa ditempuh untuk menginjakan kaki di bumi Lombok (speed boat termasuk kapal kan? kapal cepat hehe). Okey, jika pergi dengan pesawat tentu tidak usah dijelaskan panjang lebar disini. Cukup dengan mengeluarkan duit lebih, terbang dengan santainya, dan yups like magic sampailah di bandara. Ah andai Dirgantara tidak ditutup, saya yakin betapa murahnya harga tiket pesawat dalam negeri.

Dari bandara Ngurah Rai, kita bisa langsung menuju ke Padang bai (pelabuhan di bali) dengan:
  1. Mobil sewaan. Jika jumlah anggota liburannya banyak dan punya duit lebih, saya sarankan untuk   menyewa mobil. Lebih efisien dan menghemat waktu. Kalau mau menyewa bisa menghubungi pak Komang dan Pak Koming (081934382111).
  2. Naik elf biru dari terminal Ubung ke Padang Bai. Elf birunya ini adanya pagi-pagi aja ya. Nah dari Bandara ke terminal Ubungnya ini juga agak susah. Pernah teman saya naik Ojek untuk pergi ke Terminal Ubungnya.
  3. Naik taksi dari Bandara. Sekitar 350-ribuan.
  4. Ada travel dari Kuta ke Padang Bai.
Dari Padang Bai Ke Lembar (pelabuhan di Lombok), bisa dengan dua kapal:
  1. Kapal regular dengan harga 40ribu (kalau gak salah). Lama perjalanan 5 jam. Ada setiap satu jam sekali. Saran saya, lebih baik naik kapal pada saat malam hari, karena kapalnya sangat nyaman dan kita bisa tidur nyenyak. Bahkan bisa sewa kasur seharga 20ribu.
  2. Speed Boat. Nah kalo punya budget lebih, coba lah naik speed boat dan bisa diantar langsung ke Sengigigi dan ke Gili. Harganya rata-rata 500rb sekali jalan. Waktu itu saya pernah mencari yang termurah itu 500ribu pp. Lama perjalanan sekitar 2 jam.
(Pelabuhan Padang Bai)

Di Padang Bai banyak calo loh. hati-hati ya. Ketika kita sampai di Padang bai, entah bagaimana prosesnya, tas-tas kita langsung dibawa pergi oleh entah siapa, dan sopir kita Pak Koming malah ketakutan dan mengiyakan saja tas kita dibawa. Lalu Munculah Om Tato dengan tatonya sepanjang 9 cm  berkaos dekil plus celana pendek menghampiri kita menawarkan tiket dan menggiring orang-orang polos ini ke kapal. Nah karena kita sudah bertekad untuk naik kapal malam, kita menolak untuk langsung naik kapal saat itu yaitu jam 6. Namun, kita tidak bisa menolak membeli tiket dari om tato. Setelah kita cek ke counter tiket, ternyata om calo menawarkan harga yang sama dengan harga normal. Nah loh, apakah om tato ternyata malaikat yang turun dari langit? hahaha. Setelah kita sempat berbingung ria, akhirnya kita sadar, ternyata jumlah tiketnya hanya 8 dan jumlah orangnya 9. Dari situlah om tato mengambil untung ternyata. Karena takut diturunin dari kapal karena kurang satu tiket, akhirnya kita "lebih galak" dari om tato dan menyuruh dia untuk memastikan hingga kita tidak apa-apa di kapal dan oke hanya dengan 8 tiket. fyuuuhhh.

(Suasana di kapal)


Dari Lembar ke pelabuhan Bangsal, bisa dengan:
  1. Menyewa mobil lagi. Harga di Lombok lebih mahal ya dibanding Bali. Lama perjalanan sekitar 1.5 jam.
  2. Pergi ke Terminal mandalika (ongkos 10rb), lalu naik angkot tujuan Desa Pemenang (15ribu), dan naik ojek ke pelabuhan bangsal (3ribu). lama perjalanan sekitar 3.5 jam.
(Pelabuhan Bangsal)

Karena peristiwa Om tato, yang seharusnya kita naik kapal jam 12 tetapi malah naik kapal jam 8 Malam, berdampak kita terlalu pagi tiba di Lembar. Untungnya, kita menyewa mobil, jadi tidak terlunta-lunta. Namun ternyata kita sampai di bangsal jam 2 pagi. Malah terlunta-lunta tidak karuan. Akhirnya setelah tidak menemukan musola dan masjid, kita mendapatkan tumpangan di warung fahmi CS. Terimakasih Fahmi kecil yang tidak tidur semalaman.

(Warung Fahmi CS tempat kita bermalam)

Dari Bangsal ke Gili Trawangan hanya membutuhkan waktu 30 menit - 1 jam dengan ongkos 10ribu rupiah. Pelabuhan dibuka jam 8 pagi dan kapal terkahir jam 5 sore. Akhirnya kita sampai di Gili Trawangan. Yeaahhh.  
                                                                 

Akihabara, "Glodok"nya Jepang

Kalau yang ngefans sama JKT48 sister groupnya AKB48 (akihabara 48) dari jepang sonoh, ya seperti ini nih penampakannya Akihabara, yang terkenal sebagai pusat elektroniknya Jepang. Di kawasan ini surganya para otaku banget deh. Banyak manga, doujinshi, game, action figure dan tentunya maid cafe :)

(Stasiun JR Akihabara)

                                        (AKB48 Cafe and Shop)

Sesungguhnya, saat saya melihat dan menginjakan kaki di sini, saya agak ngeri, takut, dan jujur merasa tidak betah. Mungkin karena di sepanjang jalan banyak billboard-billboard pachinko-nya AKB48, tokoh-tokoh manga yang sexy, atau apa saya juga tidak tahu. Mungkin karena tempat ini salah satu trademarknya otaku-otaku melampiaskan hasrat hobinya, jadi saya tidak terbiasa dengan suasananya. Padahal anehnya, saya juga suka komik loh, dan tahu asal-usl otaku itu darimana, dan bagaimana perkembangannya. Bahkan sebenernya suasananya pun hampir sama dengan bunkasai-bunkasai yang sering di selenggrakan di Jakarta. Entahlah. Yang jelas, ini benar-benar pengalaman baru  

(Dimana-mana pasti ada Billboard AKB48)

(Maidreamin)

Disini banyak sekali wanita bergaya maid yang melakukan promosi, dan biasanya promosi berupa tissue. Namun sayangnya, mereka menolak untuk di foto, dan saya pun tidak lihai untuk mengambil foto-foto mereka diam-diam.


Di akiba ini saya dapet jam murah buat ayah yeayy. Dikasih tau Redian tempatnya yang murah. hohoho.

Sushi Bar, Dotombori, Osaka

Salah satu makananan favorit saya yaitu Sushi. Di Indonesia, sepertinya sushi terenak yang pernah saya makan itu ya di Takigawa. Ketika menginjakan kaki di Jepang, saya berikrar harus sempat makan sushi di suhi bar. Ternyata ketika di Tokyo, sulit menemukan sushi bar. Entah Acha yang tidak tahu tempatnya atau bagaimana, tapi kami tidak menemukannya.


 (Jumlah piring sushi yang saya habiskan)



                                         (air panasnya dari keran)

Ketika di Osaka, Akhirnya kesampean juga makan di Sushi bar yang harganya murah dengan meja yang sushinya jalan itu loh. Yeay!!! Sumpah enaknya enak enak banget dan seger. Harganya rata semua, satu piring 130 yen (kalau gak salah).

Museum Ghibli, Mitaka, Jepang

This is the Kind of Museum I Want to Make!
A museum that is interesting and which relaxes the soul
A museum where much can be discovered
A museum based on a clear and consistent philosophy
A museum where those seeking enjoyment can enjoy, those seeking to ponder can ponder, and those seeking to feel can feel
A museum that makes you feel more enriched when you leave than when you entered!
-Hayao Miyazaki, the director of ghibli studio-

Okeh. Siapa yang ngaku penggemar anime tapi gak tau Studio Ghibli? Atau siapa yang gak tau spirited away, anime pertama yang berhasil memenangkan academy award? Ghibli yang hingga saat ini masih mempertahankan pembuatan animasi dengan gambar tangan *friki*.

Museum yang diperuntukan untuk menampung memorabilia Ghibli dan menunjukan proses pembuatan animasi ini, memang tujuan fix saya ke Jepang. Tanpa harus bantah-bantahan dengan sang partner liburan.

Museum ini terletak di Mitaka, kota yang cukup dekat dengan Tokyo, tapi tenang dan tidak sehingar bingar Tokyo. Dari Shinjuku, kita bisa naik kereta JR Chuo line dan turun di stasiun Mitaka. Dari stasiun Mitaka, kita bisa menaiki community bus untuk menuju museum dengan tarif 200 yen sekali jalan, dan 300 yen bila membeli tiket pulang pergi.

(community bus)
Sesampainya di museum, banyak pengunjung yang sedang berfoto-foto. Begitu juga dengan kami, langsung semangat berfoto-foto didepan museum yang berbentuk unik ini. Sudah sangat tidak sabar rasanya untuk segera masuk kedalam museum.


Jam setengah 2 Siang, petugas museum sudah memangil-mangil pengunjung untuk segera mengantri dan menukarkan bon pembelian tiket di Lawson dengan tiket museum yang berbentuk reel film. Tiket yang sangat unik sekali dan tentunya menjadi salah satu barang kesayangan saya saat ini. Hohoho.

 (bentuk tiketnya kayak gini nih)

Begitu masuk museum, kita langsung pergi ke gallery pembuatan animasi di lantai satu. Ahh damn, this is the first time for me cry because of museum. Why? Teserah mau bilang lebay apa engga, tapi memang sangat indah, sulit dideskripsikan dengan kata-kata. Sangat indah, menyentuh, dan benar-benar mengingatkan saya dengan imajinasi masa kecil. Kalau tidak percaya buktikan saja sendiri hehehe. Apalagi untuk penggemar Ghibli, pasti sangat terpukau dengan detail film-film Ghibli yang terdapat di museum ini. Kamar mandinya pun sangat penuh dengan detail dari film-film Ghibli. Menarik.

(tampak museum dari atas)

Setelah mengunjungi gallery tersebut, kami menonton film di Saturn theater dengan menunjukan reel film kita ke petugas. Oh iya, Kita hanya boleh menonton satu kali pertunjukan selama dalam museum.

(kira-kira begini bentuk teaternya)
Selain gallery pembuatan animasi, terdapat gallery sketsa-sketsa, ruang kerja, pinsil, cat air, buku-buku serta semua koleksi dari Hayao Miyazaki, sang direktur dari Museum Ghibli. Model-model bangunan yang terdapat di film-film Ghibli juga terdapat di museum ini. Menurut saya yang paling menarik itu prototype pembuatan animasi, kita bisa memutar-mutar sendiri roll filmnya loh dan mengintip hasil animasinya seperti apa. Ah pokoknya sulit dideskripsikan, yang jelas benar-benar membuat pengunjung selalu berkata “sugoi” dan menunjukan wajah terpukau :D. sayangnya, kita tidak boleh berfoto didalam museum, jadi sedikit sekali foto yang bisa diambil dan tidak bisa bernarsis ria hehehe. Disini terdapat kafe dan toko pernak-pernik Ghibli juga loh. Jadi, siapkan duit yang banyak untuk makan dan membeli pernak-pernik yang tentunya sangat menggoda untuk dibeli. saya hanya membeli gantungan kunci nenek sihir yang ada di film spirited away aja di sini, itupun minjem yen sama temen. hehehe
(saya dan partner sempet kaget dan seketika terpukau pas nginjek ini dihalaman)

Dilantai paling atas museum ada taman yang terdapat robot seperti foto dibawah ini loh Hehehe. karena ketika saya datang sedang musim liburan, jadinya museum sangat ramai, Untuk berfoto dengan si robot ini saja harus mengantri.

Ada yang perlu diingat dari museum ini:
  1. Kita tidak bisa masuk museum sesuai dengan waktu yang kita inginkan. Ada jam-jam khususnya, yaitu jam 10, 12, 14, dan 16. Museum tutup jam 18.00. Harga tiket 1000 yen untuk orang dewasa. Oh iya, jika ingin datang pada saat weekend, minimal harus beli tiketnya sebulan sebelumnya, kalau tidak dipastiakn sudah habis.
  2. Tiket tidak bisa dibeli langsung di museum. Kita harus membeli tiket di Lawson, dan harus memesan sesuai jam masuk museum yang kita inginkan. Tiket juga bisa dibeli dari luar Jepang tetapi sayangnya belum bisa dibeli dari Indonesia.
  3. Museum tutup setiap hari Selasa.
  4. Tidak boleh mengambil foto selama didalam museum.
  5. Tidak ada tempat parkir di museum ini, jadi sebaiknya tidak membawa mobil

Hakone, Jepang


Salah satu tempat tujuan wisata kami di Jepang adalah Hakone. Kota yang bisa diibaratkan “Puncak” nya Jepang karena dinginnya (ini mah asal-asalan kita berdua aja hoho). Bedanya gak ada mas-mas yang nawarin Villa disini dan gak ada ropeway di puncak. Rencananya kami akan ada dikota ini selama 2 hari. Namun apadaya, kebodohan kami mengakibatkan rencana tersebut berubah menjadi 1 hari. Dan semesta pun mendukung rencana tersebut.

(Sungai dekat stasiun Hakone Yumoto)

Kami pergi ke Hakone dari stasiun Machida dan membeli Hakone Freepass seharga 4700 yen untuk dua hari. Bisa juga membeli di Shinjuku dengan harga 5000 yen/ 2 hari. Saat membeli Hakone Free Pass kita diberi Buku Panduan yang berisi alternatif-alternatif rute wisata yang bisa dilakukan, beserta tempat-tempat mana saja yang bisa mendapatkan diskon jika menunjukan Free Pass tersebut. Dengan Hakone Freepass kita bisa menaiki sepuasnya Hakone Tozan Train, Hakone Tozan Cablecar, Hakone Ropeway, Hakone Sightseeing Cruise, Odakyu Hakone Highway Bus, Hakone Tozan Bus, dan Numazu Tozan Tokai Bus.

Dari Machida, kita naik kereta odakyu hingga Odawara, lalu melanjutkan dengan kereta Hakone-Tozan line ke Stasiun Hakone Yumoto. Pemandangan berbeda terjadi di kereta menuju hakone ini, yaitu turisnya orang jepang sendiri. Banyak orang Jepang yang bawa koper besar-besar untuk menginap. Memang di Hakone ini banyak terdapat Onsen dan penginapan. Pemandangan selama perjalanan pun indah sekali, banyak melewati bukit-bukit, gunung, sungai dengan jembatan besar seperti dikomik-komik, sawah dan rumah-rumah petakan, bukan apartemen seperti di kota besar.

(Stasiun Hakone Yumoto)
(pemandangan kota Hakone)
(Jembatan Merah)

Setelah sampai di stasiun Hakone Yumoto, kita memilih jalur-jalur wisata seperti ini:

Pertama, kita pergi ke Motohakone-ko yang merupakan Dermaga Sightseeing Cruise dengan menggunakan Bus. Perjalanan dan pemandangannya mirip-mirip lah dengan Gunung Kidul atau Puncak. Banyak penginapan dan hawanya dingin. Bedanya, gak ada tuh yang namanya macet.

(Dermaga Motohakone)

Ketika sampai di Dermaga Motohakone-ko, ternyata Cruise nya baru datang sekitar 30 menit lagi, tetapi karena hujan dan dingin yang menusuk, kita hanya duduk-duduk saja disekitar dermaga sembari melihat-lihat tingkah laku turis lainnya yang kebanyakan orang bule dan india. Setelah 30 menit menunggu akhirnya datanglah si Cruise dengan gagahnya.

(Kapal bajak laut)

 
(yang merah2 itu jinja ditengah hutan)
(Sightseeing Cruise)
Sesampainya di Togendai-ko, kita langsung meluncur ke staisun ropeway untuk naik kereta gantung menuju Sounzan dan berganti kereta gantung di owakudani untuk menuju lembah Owakudani (lembah setan yang terdapat belerang).
(Ropeway)

Dari Sounzan, kita naik Cable car menuju Gora. Jadi si Cable Car ini merupakan kereta 2 gerbong yang ditarik dengan kabel dan miriiing loh relnya.

(Cable car miring)

Dari Gora, kita naik kereta Tozan yang berwarna merah menuju Stasiun Hakone Yumoto untuk selanjutnya pulang ke kediaman tercintah. Keretanya ini terbuat dari kayu loh dan terkesan tua eksotik gitu deh. Selama perjalanan dengan kereta ini masih terdengar bunyi kriiit kriiit gerbong kereta. Unik dech.
(Stasiun Gora)

Perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan. Namun benar-benar terbayar dengan pemandangan dan main-main dengan alat moda transportasi yang beragam. Sekali lagi, jepang memang benar-benar memikirkan setiap detail apapun itu. Salut lah. Oh iya, sebenernya kita bisa melihat Gunung Fuji dari 3 titik di hakone, tapi sayangnya kita gak bisa ngeliat karena udah agak sore kesananya.

Begitu sampai di hachioji, kita yang lapar sangat ini langsung narik-narik si Acha buat makan di family Restaurant yang cukup ramai di hachioji. Lain kali akan saya tulis mengenai pengalaman makan di Family Restaurant Jepang deh.

Sunday 21 April 2013

Kansai Through Pass dan Kyoto City Bus

Kansai Surutto Pass (Kansai Through Pass)

Pemilik tiket diskon ini dapat menaiki kereta, subway, dan bus di wilayah Osaka, Kyoto, Nara, Kobe, Wakayama dan Bandara Kansai. Namun yang harus digaris bawahi, kartu ini tidak berlaku untuk JR, baik kereta JR maupun Bis JR. Namun, untuk kereta Hanshin, Hankyu, keihan, subway, dll tiket ini berlaku. Tiket hanya bisa dibeli oleh wisatawan asing dengan mengisi formulir dan menunjukkan paspor. Untuk melihat tiket bisa dibeli dimana saja bisa di cek di www.surutto.com.

Tipe tiket      dewasa     Anak-anak (7-12 tahun)
2day ticket    3800 yen   1900 yen
3day ticket    5000 yen   2500 yen

Tiket ini tidak harus digunakan secara berturut-turut dan berlaku saat mulai digunakan pertama kali, bukan saat kita membeli tiket tersebut. Contoh saya membeli tiket pada tanggal 19 September, tetapi saya mulai menggunakannya tanggal 20 September dan bisa menggunakan lagi untuk tanggal 21 september atau tanggal lain, karena tiket berlaku untuk unconsecutive day

 (2 days Surutto Pass)

Tips untuk membeli tiket ini adalah, cek rute perjalanan anda. Kalau anda dalam dua hari hanya berpergian ke Osaka dan Kyoto, sebaiknya tidak membeli tiket ini, karena pasti rugi. Sedangkan di Kyoto dan Osaka sendiri juga terdapat tiket-tiket Diskon lain. Alasan kami membeli tiket ini  karena kami mendapat tumpangan tidur di Kobe, sehingga dalam dua hari itu harus bolak-balik ke Kobe. Selain itu, kami juga berencana untuk ke Nara dan setelah dihitung-hitung ternyata lebih murah untuk membeli Kansai Surutto Pass dibandingkan harus ngecer dan membeli tiket diskon per wilayah. 


 (Di Setiap bis dan kereta yang berlaku surutto pass, 
ada tandanya seperti gambar diatas)

Kyoto City Bus One-day Pass

Hampir semua objek wisata yang terdapat di Kyoto, bisa dijangkau dengan bis. Biaya sekali jalan yaitu 220 yen untuk flat-fare routes. Nah, jika anda ingin berpergian ke beberapa tempat wisata di Kyoto, sebaiknya membeli tiket ini, karena bisa dipakai hingga jungkir balik naik bis selama satu hari. Harganya 500 yen, dan bisa dibeli di Bus Information Center di Stasiun Kyoto. Namun, ada beberapa objek wisata yang kita perlu menambah duit lagi, seperti Daikakuji Temple, Bamboo Grove, dan lain-lain terutama diwilayah Arashiyama. 

Kyoto Sightseeing One and Two-day Pass

Nah, bedanya tiket ini dengan city bus one day pass adalah selain bisa menaiki bis dengan sepuasnya, kita juga bisa menggunakan subway dengan sepuasnya. Di Kyoto hanya terdapat dua jalur subway, yaitu Karasuma Line dan Subway Line. Untuk one day pass harganya 1200 yen dan two day pass harganya 2000 yen.

Di Kyoto itu jarak kuil satu dengan kuil lainnya tidak terlalu jauh, dan tidak macet. Jadi bis bisa mengakomodir transportasi anda selama di Kyoto dengan murah, mudah, dan cepat. Untuk info lebih lanjut silakan mampir ke www.city.kyoto.jp/koho/eng/index.html

Purikura

Kalau suka membaca komik-komik yang berasal dari jepang, pastilah tau istilah Purikura atau Foto Box. dikomik, digambarkan bahwa remaja Jepang sangat menyukai kegiatan tersebut dan entah kenapa sepertinya heboh. Nah, apa bedanya purikura dengan foto box biasa di Indonesia? Hal tersebutlah yang membuat saya penasaran untuk mencoba purikura di Jepang.

Di Akihabara, Saya, Fia, Acha, dan Redian akhirnya mencoba purikura. Memang kita meminta Acha dengan paksa berjanji untuk membawa kita ke purikura booth. Tadinya Acha mau mengajak kita purikura di Shinjuku, tetapi karena tidak sempat akhirnya Acha membawa kita ke Akiba saja. Kebetulan di Akiba kita juga janjian dengan Redian (teman SMA saya yang kerja di Jepang). Awalnya Redian selalu bilang "gak mauu gak mauuu ceweee semuuaa maaluuu gw" tapi malah yang palik aktif gaya saat di booth -__-


Purikura singkatan dari "purintokurabu" atau Print Club. Ternyata benar seperti kata komik, sangat populer di Jepang. Nah, perbedaanya dengan foto box di Indonesia,  di Purikura booth ini kita bisa foto terus mengedit hasilnya, touchscreen gitu deh. Bisa ditambah stamp, aksesoris, kacamata, text, mata digedein (kayak foto diatas), ditambah segala macem apa pun ada deh. Sampai takjub waktu itu dengan segala apa-pun-yang-bisa-ditambahkan-ke-foto. Foto yang diatas paling "sepi", dan belum ditambahkan segala aksesorisnya. Oh iya, kita bisa kirim fotonya dari booth ke HP, makanya bisa ada softfilenya. Canggih sekali kan?

Bali-Lombok (Preambule)

Katanya surga dunia…
Well, apakah saya setuju atau tidak dengan sebutan tsb, kita lihat nanti… hohoho.

So, here we are…
9 cm goes to Balok (9 cm yang diambil dari asumsi panjang tato si om tato yang disesuaikan dengan jumlah kita ber-9 :D), 9 lulusan teknik kimia yang saat ini sedang “menikmati” kehidupan sebagai kacung perusahaan, yang sedang berusaha kabur dari rutinitas. Kalau kata salah seorang teman, “just wanna live while alive” #ceilah.

Tim terdiri dari 5 cowo-cowo ganteng nan kece yaitu Andre, Ers, Sukma, Tangguh, dan Hilman dan sisanya 4 cewe-cewe cantik nan aduhai yaitu friska, denoph, ika dan saya sendiri.


Beneran kece kan kita-kita? Ahiyy..

So, sebelum panjang lebar cerita tentang perjalan kami yang sungguh “amazing” dan penuh dengan ketawa. Saya ingin berterima kasih terlebih dahulu untuk -as always- pa Rully, bos saya tercintah yang sekali lagi mengijinkan anak buahnya untuk ngutang cuti lagi, walau saya harus berikrar terlebih dahulu untuk tidak mengambil cuti lagi hingga bulan oktober daaaaan direkam. Direkam sodara-sodara. Hahahaha

Untuk om Tatto dengan celana pendek dan kutangnya yang walau gara-gara beliau kita jadi warga Negara jahat karena beli tiket ke calo, tapi dia sungguh-sungguh jadi jokes kita sepanjang perjalanan, untuk Fahmi torres dkk yang mengijinkan kita nginep di selasaran warungnya, Ibu & Bapak di penginapan Dua Nina, Si Manis dan si Gold Chains (ngikik sendiri kalo inget Gold Chains), Bocah-bocah Seger Beach, dan Mba “Ida Ayu” *nama samaran dr Tangguh*. Di Tulisan selanjutnya, akan ketahuan siapa orang-orang ini… hohoho

Terimakasih Khusus untuk Pak Koming "si badan Rambo hati Rinto", Pak Komang, Pak Jamani dan Mas wawan...Our Drivers...

Liburan kali ini benar-benar berkesan sekali buat saya, bahkan sampai tulisan ini dibuat pun saya masih tidak bisa move on. Ini sesungguhnya liburan pertama dimana saya “terima bersih” dan gak tau mau dibawa kemana. Bahkan pertanyaan “ini dimana ya?” sempet terluncur dari mulut. Sesuatu yang luar biasa. Hahaha. Setiap sesuatu yang butuh keputusan, diputuskan langsung oleh ers dan andre. Mereka semua memang benar-benar bisa diandalkan. Mungkin benar kata Fia, kalau saya kadang-kadang suka ribet sendiri kalau jalan dan seharusnya memang lebih menikmati arah perjalanan mau membawa kita kemana. Yah walaupun memang ujung2nya balik lagi ke tingkat kepercayaan kita kepada seseorang (mungkin).

Visa Jepang

"Susah yaaa bikin visa jepang?"
"harus puluhan juta yaa deposit tabungannya?"
"banyak yang ditolaakk katanya yaaa?"
"Kalau belom punya cap di paspornya katanya susah ya di approvenya?"

yak itulah pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan manusia-manusia yang ingin wisata ke jepang, terutama masalah visanya, termasuk saya. dan sejujurnya bolak-balik saya ke forum kaskus dan mencari-cari didunia maya, saya belum mendapatkan jawaban yang memuaskan. Oleh karena itu, saya ingin berbagi informasi perihal visa jepang dan mitos-mitosnya, supaya anda yang sedang mencari informasi mendapatkan alternatif jawaban lain dari informasi-informasi sebelumnya, khususnya mengenai visa wisata Jepang.

1. Visa Wisata dan Visa Kunjungan Teman
Visa untuk memasuki Jepang sebenarnya banyak jenisnya, dan bisa dilihat disini. Namun disini, saya hanya akan memberikan informasi mengenai visa wisata dengan biaya sendiri dan visa kunjungan teman. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk kedua jenis visa tersebut bisa dilihat disini.

Apa perbedan jika mengajukan visa wisata dengan biaya sendiri dan visa kunjungan teman?
yang paling jelas perbedaannya adalah ada tidaknya surat undangan dari pengundang yang berdomisili di Jepang. Format surat undangannya bisa diunduh disini. Surat undangan tersebut diisi oleh teman kita yang berdomisili di Jepang dan bisa di scan atau fax ke kita, tidak harus asli, yang penting informasi yang diberikan jelas.

Visa kunjungan teman juga dibagi dua jenis, yaitu visa kunjungan teman dengan biaya sendiri dan visa kunjungan teman yang dibiayai pengundang. Jika dibiayai oleh pengundang, maka harus disertakan Surat Keterangan Pembayaran Pajak (nouzei shomeisho), Surat Pemberitahuan Tahunan (kakutei shinkokusho hikae), Surat Keterangan Penghasilan (shotoku shomeisho), Surat Referensi Bank, fotokopi buku tabungan 3 bulan terakhir, dan surat keterangan bekerja yang mencantumkan lama bekerja dan besar penghasilan dari pengundang. Jangan lupa juga scan Surat Keterangan Domisili Pengundang (juminhyo).

Jika dengan biaya sendiri, kita tidak perlu melampirkan data-data tersebut, cukup fotokopi buku tabungan atau rekening koran 3 bulan terakhir.

Untuk visa kunjungan teman, juga diperlukan dokumen yang menunjukan hubungan kita dengan si pengundang, contoh email, foto, printscreen obrolan di facebook atau twitter, dan lain-lain. Sertakan juga scan paspor dan landing permit pengundang walau hal ini tidak diminta di website kedutaan. Jika teman kita adalah warga negara non-jepang maka diperlukan juga Surat Keterangan Pencatatan Domisili (Alien's Registration Card/ Certificate) pengundang.

Sepertinya, visa kunjungan teman lebih mudah di approved oleh kedutaan dibanding visa wisata, selama informasi mengenai pengundang jelas. Cuman yaaaa kita jadi ngerepotin temen kita disana, hehehehe. Terus juga, kalau temen kita mahasiswa yang sedang belajar disana, terus karena takut visa ditolak, yaaa lebih bijak tidak buat visa kunjungan teman dengan biaya pengundang . Ya logika aja, temen kita disana belajar, terus ngebiayain kita selama disana, duit darimendong deh. Kecuali temen kita disana setajir bakrie. hahaha.

Keuntungan visa kunjungan teman dibanding visa wisata adalah kita tidak perlu mencantumkan booking hotel, karena sudah menginap dirumah teman, walau sebenarnya bukti pemesanan hotel tidak disebutkan di website kedutaan. Namun, kedutaan nyatanya (rata-rata) meminta bukti pemesanan hotel. 

2. Haruskah Membeli Tiket Pesawat Dulu Untuk Mengajukan Visa?
YA. Bukti pemesanan tiket pesawat PP harus disertakan, wajib hukumnya. terus gimana dong kalau udah beli tiket pesawat terus ternyata visa ditolak? NAH. Jika kita memesan tiket promo Airasia, tentu kita harus membeli tiket terlebih dahulu lah, karena rata-rata tiket promo yang ditawarkan oleh Airasia itu kan keberangkatannya 6 bulan sampe 1 tahun dr proses pembelian tiket, sedangkan Visa Jepang hanya berlaku 3 bulan.

Namun, jika kita memang tidak mengandalkan tiket promo, dan membeli tiket dalam waktu dekat misal 3 bulan. Nah, itu kita bisa membeli bukti pemesanan tiket bodong ke travel-travel agent, gak harus naek pesawat lewat travel agent itu juga kok. banyak travel agent yang menyediakan jasa tersebut. hehehe

3. Jika Belum Ada Cap di Paspor Katanya Sulit ya di Approved visa-nya?
Sebenarnya tidak ada alasan bagi kedutaan menolak visa yang kita ajukan jika informasi dan data yang dibutuhkan memuaskan. paspor saya juga hanya ada cap singapura, dan alhamdulillah di approved. Teman saya juga masih blank sama sekali pun di Approved. Jadi jangan takut untuk apply visa. hehehe.

4. Butuh Tabungan Puluhan Juta Kah?
Nah, ini adalah pertanyaan favorit manusia-manusia. hahaha. Sebenarnya tidak ada batas minimal jumlah tabungan agar visa di Approved. Yang terpenting adalah jumlah tabungan kita bisa mengcover biaya selama kita hidup di jepang sana. Bagaimana triknya?
·         Jangan buat itinerary terlalu hobah. Duit cuman 5 juta tapi mau pergi ke tokyo, osaka, kyoto, hokaido. yaiyalaahh gak diapproved.
·         Buat itinerary selengkap mungkin, sertakan juga biaya-biayanya, walau tidak ada di kolom form itinerary. Hal ini supaya pihak kedutaan bisa menghitung-hitung dan membandingkan dengan tabungan kita. Namun, jika tabungan sudah 100 juta yaa itinerary simple juga monggo... hehehe
·         Rasa-rasanya jika kalian adalah para backpacker yang sudah sering jalan-jalan keluar negeri dan cap di paspor melimpah, pasti dengan jumlah tabungan yang tidak besar pun pasti akan diapproved, selama (sekali lagi) bisa mengcover biaya hidup disana sesuai itinerary kita. Saya pernah baca ada yang tabungannya hanya 9 Juta, tidak pakai surat keterangan dari kantor, visanya di approved kok.
·         Sertakan fotokopi kartu kredit walau tidak diminta. Saya baca ada orang yang di tabungannya hanya 4 juta rupiah, tetapi mencantumkan kartu kredit yang limitnya lumayan, dan voila diapproved loh visanya. Oh iya, bagian KTP yang difotokopi cukup bagian depannya saja ya.
5. Itinerary?
Itinerary yang kita tulis tidak harus dilakukan semua kok selama di Jepang sana. Bikin palsu juga gak ada yang tau kan? nah disinilah trik yang bisa dimainkan untuk menyesuaikan dengan jumlah tabungan.

6. Bisa Tidak Mengurus Visa diwakilkan Oleh Orang lain?
Ya, bisa. pengurusan Visa wisata dan kunjungan teman bisa diwakilkan oleh keluarga, dengan membawa fotokopi KK dan fotokopi KTP keluarga kita. selain itu, bisa juga diwakilkan oleh travel agent yang sudah terdaftar di kedutaan Jepang.

7. Surat keterangan/sponsor Tempat Bekerja
Tidak disebutkan sih di website sebagai syarat untuk visa kunjungan teman atau wisata, adanya untuk visa kunjungan bisnis. Namun, sebaiknya dibuat saja sebagai jaga-jaga jika diminta oleh kedutaan. kemarin saat apply visa sih saya membuat surat dari kantor dan tidak dibalikin oleh petugas loketnya. Isi dari surat Sponsorship sih intinya menjelaskan jika perusahaan mengetahui jika kita akan pergi ke Jepang dengan tujuan wisata dari tanggal berapa sampai tanggal berapa dan perusahaan menjamin bahwa kita tidak akan mencari pekerjaan disana dan akan kembali sesuai waktu yang telah disebutkan.

Saya sempat mengobrol dengan orang Jepang yang sedang mengaudit kantor saya, katanya Jepang sedang memperlonggar syarat untuk masuk ke jepang, katanya sih karena "kita sedang diguncang oleh Korea, semua panik". Jadi jangan takut untuk apply Visa Jepang, mudah kok. hehehe, dan prosesnya cepat. Sekian dulu infromasi dari saya, kalau ada yang ketinggalan dan lupa ditulis akan saya update sikemudian hari (kalo inget). hehehe. Good Luck!!

Jepang (Preambule)

Alhamdulillah, saya dikasih rezeki lebih sama Allah sehingga bisa mengunjungi Negara yang satu ini. Tidak lain dan tidak bukan adalah Jepang. Yeay. Memang sudah menjadi impian saya dari SMP untuk mengunjungi Negeri sakura tsb. Tinggal menunggu datangnya rezeki dan teman saja untuk pergi kesana. Kebetulan pada bulan Februari 2012, ada teman yang bilang “ci, gw udah beli tiket ke Jepang Bulan September” dan hanya dengan berpikir selama 15 menit akhirnya saya memutuskan untuk membeli tiket juga. Oh ci, how impulsive you are!!

Kami berangkat dari tanggal 10 September dan pulang tanggal 22 September. Terima kasih banyak kepada Bos Besar saya yang mengijinkan anak buahnya yang belum genap setahun bekerja ini untuk cuti selama 10 hari. Tidak lupa juga saya haturkan terima kasih kepada Acha, Sherly, dan Kored yang benar-benar membantu kami selama disana.

Untuk mengenang dan merangkum perjalanan dengan biaya yang ter-vaporized cukup banyak ini dan agar ingatan seharga segitu rupiah itu tetap mengendap di hati dan otak saya, rasa-rasanya sudah menjadi kewajiban untuk saya mempatrinya dalam bentuk tulisan. Ini adalah post-an pertama saya dan akan terus berlanjut hingga waktu yang belum ditentukan.